Belum lama ini, kasus kebocoran data yang terjadi di beberapa institusi Indonesia masih berlangsung, masyarakat pengguna media sosial kembali dihebohkan dengan aksi para hacker.
Banyak Humas Kemenkum HAM Terbongkar Hacker, Publik: Tolong Bongkar Data Rusak
Hal ini diunggah di media sosial Twitter dan kemudian menjadi viral. Akun Twitter @radixhidayat mengunggah tangkapan layar yang berisi pernyataan dari pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, disusul dengan pernyataan dari peretas.
Baca juga
Bocoran Xiaomi 13 Terbaru, Bawa Layar 1.5K?
Video Out Hands-On iPhone 14 Pro Series, Poni Bisa Berubah
Rilis iPhone 14, Apple Hentikan Produksi iPhone Lama Ini
Nokia dan Indosat Ooredoo Hutchison bermitra dengan Paragon Tech untuk menghadirkan SD-WAN Terkelola
Sayangnya, peretas mengungkapkan data pribadi karyawan dan juga menanamkan pernyataan ironis.
“Setelah orang ini menyangkal bahwa ada peretasan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, saya memutuskan untuk membagikan data ini secara gratis. Senang berbagi tanggal dari orang bermulut besar menikmati pertunjukan ini,” tulis peretas.
Data yang dibongkar cukup lengkap dan berisi informasi pribadi seperti tanggal lahir, detail bank, status perkawinan dan masih banyak lagi.
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Data Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dibocorkan ke publik oleh peretas. (Twitter/raditxhidayat)
Sebelumnya, ribuan data Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dikabarkan telah bocor dan beredar di forum internet pada akhir Agustus lalu.
Namun, pada 28 Agustus, humas agensi membantahnya, dengan mengatakan data karyawan aman.
Didukung oleh GliaStudio
Tak heran jika unggahan ini berhasil mengejutkan publik, seperti pada cuitan berikut.
“Meskipun saya pikir pembobolan dilakukan oleh orang-orang dari negara lain, ternyata Anda adalah warga negara Anda sendiri ya,” tulis salah satu pengguna Twitter.
“Hacker, kalau mau marah-marah ke pejabat, makasih,” kata netter lainnya.
“Mengapa Anda tidak meretas data yang rusak? Uangnya lebih mahal,” kata seorang netizen.
“Yah tidak ketahuan, orang korup hanya tidak tahu bagaimana menggunakan sistem tradisional sehingga mereka tidak terlacak,” jawab salah satu pengguna Twitter.
Baca Juga :